Ketika Standar Kecantikan Berubah : Bagaimana Aku Berdamai dengan Diri Sendiri?

 

sumber : pinterest

Kecantikan adalah sebuah tarian yang terus bergerak, berganti ritme dari satu masa ke masa lainnya. Dari siluet tubuh curvy ala Marilyn Monroe, wajah pucat aristokrat di era Victoria, hingga tren minimalis yang mendewakan kesan effortless—standar kecantikan selalu berubah, seakan menjadi angin yang berembus tanpa henti. Dan di tengah semua perubahan itu, aku bertanya: apakah aku harus terus berlari mengejarnya?

Kecantikan yang Tak Pernah Bertahan Lama

Setiap zaman memiliki definisinya sendiri tentang apa yang dianggap cantik. Ada masa di mana pipi tembam melambangkan kemakmuran, lalu berganti dengan tren wajah tirus yang dianggap lebih anggun. Ada era di mana alis tebal adalah simbol kekuatan, kemudian tiba-tiba tipis melengkung menjadi mode yang diidamkan.

Jika kecantikan selalu bergeser, apakah kita harus menghabiskan hidup berusaha menyesuaikan diri dengan sesuatu yang fana? Apakah kita harus terus mengubah diri hanya untuk merasa cukup dalam sorotan dunia?

Diri Sendiri : Sebuah Rumah yang Harus Dihuni dengan Cinta

Aku pernah berdiri di depan cermin dan merasa tak cukup. Rasanya ada sesuatu yang selalu kurang—kulit yang tak secerah tren terbaru, tubuh yang tak mengikuti pola mode saat ini, atau riasan yang tak sesuai dengan standar kecantikan yang sedang naik daun. Namun perlahan, aku sadar : aku bukan tren yang bisa diganti setiap musim. Aku adalah diriku sendiri, dan itulah yang harus kurayakan.

Aku mulai melihat kecantikan dari sudut yang berbeda. Bahwa lebih dari sekadar mengikuti standar yang terus berubah, kecantikan sejati ada dalam cara kita menerima diri sendiri—dalam kelembutan cara kita memandang bayangan di cermin, dalam kepercayaan diri yang tumbuh ketika kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain.

Menemukan Keindahan dalam Diri Sendiri

Jika dunia terus mengubah definisi kecantikan, maka aku memilih untuk menciptakan definisiku sendiri. Aku memilih untuk :

  • Merawat diri dengan cinta, bukan dengan paksaan. Aku menggunakan skincare bukan karena takut terlihat tua, tetapi karena aku ingin memberikan yang terbaik untuk kulitku. Aku berdandan bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain, tetapi untuk mengekspresikan siapa aku.
  • Berhenti membandingkan. Setiap perempuan memiliki keindahannya sendiri, dan kecantikan tidak pernah bisa diukur dengan satu standar yang seragam.
  • Menjadikan kepercayaan diri sebagai perhiasan paling berharga. Karena pada akhirnya, pesona sejati tidak datang dari tren yang kita ikuti, tetapi dari aura yang kita pancarkan ketika kita merasa nyaman menjadi diri sendiri.

Kecantikan yang Tak Pernah Luntur

Suatu hari nanti, tren yang kita kenal hari ini akan berlalu. Foto-foto kita di media sosial akan menjadi arsip masa lalu, dan dunia akan menemukan standar kecantikan baru yang berbeda. Namun, satu hal yang tetap tinggal adalah bagaimana kita mencintai diri kita sendiri di setiap fase kehidupan.

Aku tak lagi ingin berusaha mengejar standar yang tak pernah berhenti berubah. Aku ingin menikmati perjalanan ini, merayakan keunikan yang kumiliki, dan berdamai dengan cermin yang tak lagi menjadi lawan, tetapi sahabat. Sebab kecantikan sejati bukanlah tentang menyesuaikan diri dengan dunia, melainkan bagaimana kita menjadikan diri kita sebagai rumah yang selalu nyaman untuk dihuni.

Dan di sinilah aku, berdamai dengan diri sendiri, menemukan kecantikan yang tak akan pudar oleh waktu. 

Posting Komentar

0 Komentar